Determinan Kemiskinan Ditinjau dari Pengaruh Sektor Pertanian Indonesia Tahun 2014-2018
Main Article Content
Kemiskinan merupakan inti dari masalah pembangunan di Indonesia, dimana target penurunan persentase kemiskinan nasional pada tahun 2018 belum mencapai target sesuai RPJMN tahun 2015-2019 sebesar 8-9 persen. Angka kemiskinan pada tahun 2018 masih berada pada angka 9,66 persen. Kemampuan penurunan kemiskinan pun semakin menurun dilihat dari lambatnya laju penurunan persentase kemiskinan. Penurunan kemiskinan yang semakin lambat dapat mengakibatkan pembangunan ekonomi suatu negara menjadi terhambat.Menariknya, jumlah penduduk miskin yang bekerja pada lapangan usaha utama sektor pertanian pada tahun 2018 cukup banyak yaitu sebesar 55,07 persen, angka ini tergolong besar karena lebih dari separuh penduduk miskin bekerja pada sektor pertanian. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti bagaimana pengaruh sektor pertanian dilihat dari produktivitas tenaga kerja pertanian, pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, dan realisasi anggaran pembangunan infrastruktur pertanian daerah terhadap kemiskinan menggunakan metode analisis regresi unbalanced data panel dengan REM. Didapat hasil bahwa dengan tingkat signifikansi sebesar lima persen, secara parsial variabel produktivitas tenaga kerja pertanian berpengaruh positif sedangkan pertumbuhan ekonomi sektor pertanian signifikan berpengaruh negatif terhadap kemiskinan. Belanja modal jalan, irigasi dan jaringan sektor pertanian berpengaruh tidak signifikan terhadap kemiskinan Indonesia tahun 2014 hingga 2018.
Arifin, B. (2004). Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Kompas.
Bezemer, D., & Headey, D. (2008). Agriculture, Development, And Urban Bias. World Development, 36(8), 1342–1364.
Darise, R. I., & Se, M. (2022). Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi (Suatu Tinjauan Teoretis), 211.
Effendy, R. S. (2017). Peranan Pendidikan Dan Produktivitas Sektor Pertanian Terhadap Penurunan Tingkat Kemiskinan Di Jawa Tengah. Media Ekonomi Dan Manajemen, 32(2).
Fauziah, S. E., & Ilham, M. (2021). Analisis Tingkat Pendidikan Dan Pendapatan Mayarakat Terhadap Tingkat Kemiskinan Dan Kesejahteraan Desa Punan Dulau Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan. Jurnal Ekonomi Pembangunan Wilayah, 1(2), 36–48. Https://Ojs.Fakultasekonomiunikaltar.Ac.Id/Index.Php/Jepewil/Article/View/4
Gopal, P. S., Rahman, M. A. A., Malek, N. M., Singh, P. S. J., & Hong, L. C. (2021). Kemiskinan Adalah Satu Fenomena Multidimensi: Suatu Pemerhatian Awal. Malaysian Journal Of Social Sciences And Humanities (Mjssh), 6(1), 40–51.
Murohman, M., Hutagaol, M. P., & Asmara, A. (2016). Pengembangan Sektor Ekonomi Dan Pengentasan Kemiskinan Di Kalimantan Barat. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 5(1), 45–62. Https://Doi.Org/10.29244/Jekp.5.1.2016.45-62
Siregar, H., & Wahyuniarti, D. (2007). Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin: Proses Pemerataan Dan Pemiskinan.
Sukardi, K. (2021). Analisis Kemiskinan Multidimensi Masyarakat Gorong-Gorong Kelurahan Kebun Sirih Di Kabupaten Mimika. Jurnal Kritis (Kebijakan, Riset, Dan Inovasi), 5(2), 62–79. Http://Ejournal.Stiejb.Ac.Id/Index.Php/Jurnal-Kritis/Article/View/172
Sukirno, S. (2004). Teori Pengantar Makro Ekonomi.
Sularso, H., & Restianto, Y. E. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal Dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah. Media Riset Akuntansi, 1(2).
Suwardi, A. (2011). Pengeluaran Pemerintah Daerah, Produktivitas Pertanian, Dan Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Pembangunan Indonesia, 12(1), 39–55.
Todaro, M., & Smith, S. (2015). Economic Development (12th Ed.).