Pengaruh Literasi Keuangan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Keuangan Melalui Self Efficacy Sebagai Variabel Mediasi survey Terhadap mahasiswa Fakultas Pendidikan dan Sains Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Main Article Content

Desy Miftahulillah
Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Kuningan, Indonesia
Pupu Saeful Rahmat
Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Kuningan, Indonesia
Yeyen Suryani
Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Kuningan, Indonesia

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur perilaku, pendapat/sikap untuk menjawab pertanyaan terkait seberapa banyak, sering, kapan, dan siapa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antar variabel dan indikator pada model atau model yang dikembangkan oleh peneliti. Variabel tersebut adalah literasi keuangan, gaya hidup, self efficacy dan Perilaku Keuangan. Gaya hidup berlebihan dapat disebabkan karena rendahnya tingkat pemahaman mengenai pengelola keuangan yang tepat, apabila mereka memahami bagaimana cara mengelola keuangan yang tepat maka meraka tidak akan terjerumus dalam ruang lingkup hedonism, atau tidak boros dalam memperlakukan keuangan. Dengan gaya hidup yang tinggi membuat perilaku keuangan juga menjadi gambaran bagaimana seseorang bersikap ketika dihadapkan dengan keputusan keuangan yang harus diambilnya. Instrumen penelitian ini berupa angket yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh literasi keuangan, gaya hidup, terhadap perilaku keuangan melalu self efficacy sebagai variabel mediasi. Adapun hasil penilaiannya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif spss 25.0. Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data tabel koefisien uji F Mengenai variabel literasi keuangan dan gaya hidup terhadap perilaku keuangan memiliki nilai p-value (Sig) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 201.915 > 3,029 artinya Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa variabel Literasi Keuangan (X1) dan Gaya Hidup (X2) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Perilaku Keuangan (Y). self efficacy berpengaruh secara simultan terhadap perilaku keuangan, literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan melalui self efficacy, gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan, self efficacy tidak memediasi literasi keuangan dan gaya hidup secara simultan. Dengan demikian semakin baik mahasiswa mengatur gaya hidup dengan bijak maka akan mempengaruhi perilaku keuangannya semakin baik.


Keywords: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Self Efficacy, dan Perilaku Keuangan